Kuasa Allah: China Disibukkan Virus Corona, Uyghur Kini Sibuk Baca Alquran
Beritaislam - Founder organisasi kemanusiaan AMI foundation Azzam M Izzul Haq mengungkapkan sebuah fakta di balik virus Conora di Wuhan China. Saat mereka disibukkan dengan virus mematikan, Muslim Uighur kini bebas membaca Alquran. Katanya mengutip dari laman tarbiyah.net.
Azzam menyampaikannya di laman instagram, dan tulisan ini kemudian menjadi viral.
"Terkabar dari salah seorang penerima Mushaf Al Quran dengan terjemah bahasa Uighur bahwa ditengah 'ketegangan' virus ini, ia dan keluarganya malah punya 'ketenangan' untuk membaca Al Quran lagi. Karena 'sang pengawas' sedang terfokus mengawasi virus," kata Azzam pada Sabtu (25/1/2020).
"Inna ma'al 'usri yusran," kata dia menambahkan.
"Mereka yg kemarin punya rencana merubah isi Alquran mengikuti hawa nafsu, harus diingatkan dgn ayat ini:
'Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?'," kata warganet bernama Hayya Nieza dengan mengutip QS. Al-Ma'idah: Ayat 50.
Bukan saja saudara Muslim Uyghur yg bahagia mendapati surat cinta-Nya lagi setelah sekian lama (demi keamanan saudara Muslim Uyghur, foto mereka saat menerima ditiadakan. Ancaman masuk kamp jika ketahuan menjadi alasan untuk saya tetap harus menjaga mereka). Saudara Muslim Hui juga bahagianya tiada tara.
Al Quran adalah menjadi barang langka dan mewah di China. Apalagi yg dengan terjemahnya. Baik itu dengan terjemah bahasa Uyghur ataupun bahasa Mandarin.
Nah, bagi kita di tanah air ataupun di manapun berada yg lapang tanpa kesulitan 'mengakses' Al Quran, seberapa bahagia, seberapa sering dan seberapa lama kita bisa berinteraksi membersamainya? Jangan-jangan...
Terimakasih sahabat-sahabat yg turut serta membumikan Al Quran di Xinjiang dan melangitkan saudara Muslim kita. Kata Azzam Izzul Haq di Instagramnya.
[news.beritaislam.org]
Azzam menyampaikannya di laman instagram, dan tulisan ini kemudian menjadi viral.
"Terkabar dari salah seorang penerima Mushaf Al Quran dengan terjemah bahasa Uighur bahwa ditengah 'ketegangan' virus ini, ia dan keluarganya malah punya 'ketenangan' untuk membaca Al Quran lagi. Karena 'sang pengawas' sedang terfokus mengawasi virus," kata Azzam pada Sabtu (25/1/2020).
"Inna ma'al 'usri yusran," kata dia menambahkan.
"Mereka yg kemarin punya rencana merubah isi Alquran mengikuti hawa nafsu, harus diingatkan dgn ayat ini:
'Apakah hukum jahiliah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang meyakini (agamanya)?'," kata warganet bernama Hayya Nieza dengan mengutip QS. Al-Ma'idah: Ayat 50.
Azzam M Izzul Haq bersama Muslim Hui |
Bukan saja saudara Muslim Uyghur yg bahagia mendapati surat cinta-Nya lagi setelah sekian lama (demi keamanan saudara Muslim Uyghur, foto mereka saat menerima ditiadakan. Ancaman masuk kamp jika ketahuan menjadi alasan untuk saya tetap harus menjaga mereka). Saudara Muslim Hui juga bahagianya tiada tara.
Al Quran adalah menjadi barang langka dan mewah di China. Apalagi yg dengan terjemahnya. Baik itu dengan terjemah bahasa Uyghur ataupun bahasa Mandarin.
Nah, bagi kita di tanah air ataupun di manapun berada yg lapang tanpa kesulitan 'mengakses' Al Quran, seberapa bahagia, seberapa sering dan seberapa lama kita bisa berinteraksi membersamainya? Jangan-jangan...
Terimakasih sahabat-sahabat yg turut serta membumikan Al Quran di Xinjiang dan melangitkan saudara Muslim kita. Kata Azzam Izzul Haq di Instagramnya.
[news.beritaislam.org]
Comments
Post a Comment