Profile Gus Reza Ahmad Zahid yang Viral Ngajak Rosi Sarungan Bareng
Beritaislam - Profil Gus KH. Reza Ahmad Zahid adalah putera dari KH.Imam Yahya Mahrus
(Pengasuh Ponpes HM Almahrussiyah Lirboyo)
Gus Reza Ahmad Zahid pemilik akun twitter : https://twitter.com/rezazahid1
blog: http://rezaimamyahya.blogspot.com/
Videonya viral saat diundang menjadi pembicara di Rosi Kompas Tv bersama KH. Said Aqil Sirodj.
" Saya nggak pakai sarung malam ini saya ingin menunjukkan..."
Rossi langsung menimpali "biar dikasih sarung?",
"betul,"
Nanti setelah ini saya janji pasti dikasih sarung kata Rossi...
"nanti kita sarungan bareng lah" celetuk ketua PW Nu tersebut.
"pak kyai tolong dong agak dibina, kayak gini kok wakil ketua pwnu? kata Rossi di Live kompas tv.
Pernah Didatangi Rombongan Staf Ahli Kepresidenan Bidang Sinergitas
Rombongan Staf Ahli Kepresidenan Bidang Sinergitas Program dan Anggaran dipimpin Asdiana bertemu KH. Reza Ahmad Zahid di Ponpes Al Mahrusiyah Lirboyo, Kamis (7/9). Dalam pertemuan tersebut, dijelaskan Gus Reza, sebutan akrabnya, keinginan pihak pemerintah untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui program kewirausahaan dan peningkatan ekonomi.
Dengan dihadiri sejumlah pengasuh pondok pesantren, diantaranya Ketua PCNU KH. Abu Bakar Abdul Djalil, rombongan tim utusan khusus Istana Negara ini berkeinginan melalui Robithoh Ma’had Islamiyah (RMI) bisa bekerjasama dengan pondok pesantren. [duta]
Di akun twitternya membuat slogan NU Garis Luwes tur Lugas.
Mengatakan Sistem khilafah tidak cocok di Indonesia
Ada satu kaidah mengatakan begini, yang menjadi pegangan pokok adalah substansi bukan simbol atau penampakan lahiriah. Artinya, secara substansi masyarakat yang beragama Islam bisa melakukan ritual ibadahnya. Dan di Indonesia hal itu sudah terwujud. Ini substansi dari khilafah. Nah, sekarang ini substansinya sudah ketemu. Sehingga kita tidak butuh yang namanya kibaran simbol-simbol khilafah karena kita berpegang pada kaidah itu. Pegangan kita adalah sesuatu yang substansial, bukan hanya sekadar simbol saja. Walaupun Indonesia tidak pakai simbol khilafah, tapi secara substansial apa-apa yang ada di dalam Islam sudah bisa direalisasikan di Indonesia. [jawapos]
Diundang Ceramah di Amerika
Seorang tokoh pesantren muda di Kediri mendapat penghormatan membahas penyelesaian konflik dengan para pemuka agama dari berbagai negara. Forum ini digagas Drew University, perguruan tinggi di New Jersey, Amerika Serikat, yang berfokus pada pendidikan agama, budaya, dan konflik.
Dia adalah Reza Ahmad Zahid, pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusyiah Lirboyo, Kediri. Putra pertama almarhum KH Imam Yahya Mahrus ini dikenal kritis dalam pemikiran Islam, terutama menyangkut pondok pesantren. Karena itu, meski masih berusia 36 tahun, dia dipercaya menjadi Ketua Robithoh Ma’had Islamiyah (RMI), sebuah asosiasi pengasuh pondok pesantren Jawa Timur.
Dalam undangan yang ditandatangani Direktur Seni Liberal Drew University Christopher S. Taylor dan Direktur Perbandingan Agama Jonathan Golden, Gus Reza diminta menjadi peserta aktif grup diskusi penyelesaian konflik antaragama yang melibatkan para pemuka agama dari berbagai negara.
Selain pemuka agama Islam, pemuka agama Kristen dan Yahudi turut dalam pembahasan itu. Mereka berasal dari Pakistan, Israel, Arab, dan Nigeria. “Saya perwakilan muslim dari Indonesia,” kata Gus Reza [tempo]
[news.beritaislam.org]
Comments
Post a Comment