Racun Daging Ulama, Mubahalah Sang Imam Satu Per Satu Bertumbangan
Beritaislam - Mubahalah sang legend itu masih terus berjalan terhadap orang-orang yang dulu ikut gerbong barisan tukang fitnah atas rekayasa murahan chat mesum yang diatasnamakan pada beliau.
Satu persatu diantara mereka mulai bertumbangan. Ada yang mati mengenaskan, ada pula yang fitnah mesumnya berbalik terhadap dirinya sendiri. Dan satu diantara mereka itu sekarang adalah pelaku seks menyimpang yang notabene dosen cabul. Bukan cuma menyimpang dari tatanan moral tapi juga menyimpang dari tuntunan syariat. Berzinah atas nama kepuasan seksual dengan cara bertukar pasangan.
Mampuslah kalian semuanya sana. Kita lihat makar siapa yang akan menang? Makarnya Allah atau makar kalian yang dengan keji memfitnah Ahli Bait Rasululullah SAW?
Bila tak mampu menjadi bagian pembela kebenaran jangan pula berada dalam barisan pembuat fitnah.
Tak malukah kalian kelak di yaumil hisab memohon syafaat datuknya sedangkan keturunannya hari ini kalian maki-maki, kalian nistakan, kalian fitnah dan kalian asingkan?
(By Armansyah)
***
Daging Ulama Beracun
Salah satu ulama termasyhur dalam era klasik, Ibnu Asakir, pernah mengingatkan orang-orang agar berhati-hati dalam menjaga lisan dan perbuatan. Jangan sampai menghina, menjelek-jelekkan, atau menyakiti hati dan perasaan ulama. Sebab, kedudukan ulama berbeda daripada orang biasa, termasuk sekalipun penguasa.
"Saudaraku, ketahuilah bahwa daging para ulama itu beracun," kata pakar hadits sekaligus sejarawan dari Damaskus (Suriah) itu, seperti dikutip dari buku Tasawuf dan Ihsan.
Apa artinya "daging ulama beracun"? Maksudnya, siapa pun yang telah memfitnah mereka, pasti akan terkena nasib buruk; bagaikan tubuh terkena racun. Alquran yakni surah al-Hujurat ayat 12, mengibaratkan perbuatan menggunjing atau mencari-cari keburukan orang lain sebagai "memakan daging saudara sendiri yang telah mati."
Maka menjelek-jelekkan ulama di depan umum tentunya lebih parah. Tidak hanya diibaratkan sebagai orang yang menjijikkan (memakan bangkai), tetapi juga kelak menerima sakit akibat perbuatannya itu.
"Dan kita telah mengetahui sikap Allah terhadap orang-orang yang mencela para ulama. Maka, siapa saja yang menghina para ulama dengan lidahnya, Allah akan menimpakan kematian hati kepadanya selagi dia di dunia," jelas Ibnu Asakir.
darah ulama itu beracun— Fhauzhanov Dheyhen (@FDeyen) August 3, 2020
[beritaislam.org]Sarap krn Si Dosen ini pernsh menuduh HRS berzina pdhal HRS sdh bersumpah bhw dirinya jika pernah sekali berzina semoga terkutuk..dan jika tidak semoga yg menuduh itulah yg terkutuk pic.twitter.com/Tn0ldQonXV— Ouladsasak (@ouladsasak) August 3, 2020
Comments
Post a Comment